UJIAN TENGAH SEMESTER
GANJIL 2024-2025
GANJIL 2024-2025
Soal no 1
1. Tujuan
[Kembali]
Dapat merancang dan mensimulasikan dengan bantuan logic state dan logic probe suatu rancangan rangkaian decoder memori I/O untuk suatu sistem minimum 8086.
2. Alat dan Bahan
[Kembali]
3. Dasar Teori
[Kembali]
- RAM-0 61116
- Spesifikasi: RAM 6116 adalah SRAM (Static RAM) dengan kapasitas 2K x 8-bit, yang berarti dapat menyimpan 2048 byte data. IC ini umumnya memiliki waktu akses sekitar 150 ns.
- Prinsip Kerja: Data disimpan dalam SRAM tanpa perlu penyegaran terus-menerus. Setiap alamat dalam memori dapat diakses secara acak dan ditulis atau dibaca kapan saja.
- Kegunaan: SRAM seperti 6116 digunakan untuk menyimpan data sementara selama operasi sistem karena kecepatan aksesnya yang cepat dibandingkan dengan DRAM.
- RAM-1 6232
- Spesifikasi: RAM 6232 juga merupakan tipe SRAM dengan konfigurasi 4K x 8-bit, sehingga memiliki kapasitas 4096 byte data.
- Prinsip Kerja: Sama seperti SRAM lainnya, RAM 6232 mempertahankan data selama daya tersedia tanpa memerlukan penyegaran. Data dapat diakses secara acak.
- Kegunaan: Biasanya digunakan sebagai memori sementara atau cache di sistem yang memerlukan akses data cepat.
- ROM 2764
- Spesifikasi: ROM 2764 adalah EPROM (Erasable Programmable Read-Only Memory) dengan kapasitas 8K x 8-bit (total 64KB). Data dalam ROM ini dapat dihapus menggunakan sinar UV dan kemudian diprogram ulang.
- Prinsip Kerja: ROM digunakan untuk menyimpan program atau data yang bersifat tetap. Saat diakses oleh mikroprosesor, data hanya dapat dibaca dan tidak dapat diubah kecuali dengan proses khusus.
- Kegunaan: ROM 2764 digunakan untuk menyimpan program atau firmware sistem yang harus selalu tersedia saat perangkat dinyalakan.
- PPI-0
- Spesifikasi: IC 8255 adalah antarmuka yang dapat diprogram untuk berkomunikasi antara mikroprosesor dan perangkat I/O lainnya. Setiap PPI memiliki tiga port I/O 8-bit (Port A, Port B, dan Port C).
- Prinsip Kerja: Port-port pada PPI dapat dikonfigurasi sebagai input atau output sesuai kebutuhan. PPI dapat bekerja dalam tiga mode:
- Mode 0: Basic Input/Output.
- Mode 1: Handshake Input/Output.
- Mode 2: Bidirectional Data Transfer.
- Kegunaan: PPI digunakan untuk mengontrol perangkat eksternal seperti keyboard, display, atau perangkat I/O lainnya.
- PPI-1
- Spesifikasi: IC 8255 adalah antarmuka yang dapat diprogram untuk berkomunikasi antara mikroprosesor dan perangkat I/O lainnya. Setiap PPI memiliki tiga port I/O 8-bit (Port A, Port B, dan Port C).
- Prinsip Kerja: Port-port pada PPI dapat dikonfigurasi sebagai input atau output sesuai kebutuhan. PPI dapat bekerja dalam tiga mode:
- Mode 0: Basic Input/Output.
- Mode 1: Handshake Input/Output.
- Mode 2: Bidirectional Data Transfer.
- Kegunaan: PPI digunakan untuk mengontrol perangkat eksternal seperti keyboard, display, atau perangkat I/O lainnya.
- PIT
- Spesifikasi: PIT adalah IC penghitung yang dapat diprogram untuk menghasilkan sinyal waktu pada interval tertentu. Setiap chip memiliki tiga counter, dan masing-masing counter dapat diprogram secara independen.
- Prinsip Kerja: PIT bekerja dengan menghitung pulsa dari clock yang masuk dan menghasilkan keluaran pada interval waktu yang telah diprogram. Counter ini dapat dikonfigurasi dalam beberapa mode seperti Mode Square Wave, Mode Rate Generator, dan lain-lain.
- Kegunaan: PIT digunakan untuk berbagai keperluan seperti menghasilkan sinyal waktu (clock), mengatur frekuensi suara pada speaker, atau untuk mengontrol fungsi waktu lainnya dalam sistem.
- PIC
- Spesifikasi: PIC 8259 adalah pengendali interrupt yang dapat diprogram dan dirancang untuk mengatur dan memprioritaskan interrupt dari beberapa sumber. IC ini dapat menangani hingga 8 interrupt sekaligus dan dapat dikaskade untuk menangani hingga 64 interrupt.
- Prinsip Kerja: PIC mengelola permintaan interrupt dari perangkat periferal dan menentukan prioritas interrupt mana yang harus ditangani terlebih dahulu oleh CPU. Ketika ada interrupt yang aktif, PIC akan memberi sinyal pada CPU dan memberikan vektor interrupt yang sesuai.
- Kegunaan: PIC digunakan dalam sistem mikroprosesor untuk mengatur dan mengelola interrupt dari berbagai perangkat eksternal, memungkinkan CPU untuk menangani tugas dengan efisiensi lebih tinggi.
4.Percobaan[kembali]
Komponen yang Terlibat
- Memori (seperti RAM atau ROM): Digunakan untuk menyimpan data.
- Decoder Memori: Memilih lokasi memori tertentu berdasarkan alamat yang diberikan.
- Mikrokontroler atau Mikroprosesor: Mengirim alamat dan data ke memori.
- Saklar dan LED: Digunakan untuk input manual dan menunjukkan output.
Langkah-langkah Prosedur Percobaan
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan simulasi rangkaian memori dan decoder memori di Proteus:
-
Membuka Proteus dan Membuat Proyek Baru:
- Jalankan software Proteus dan buat proyek baru dengan nama sesuai kebutuhan.
-
Menambahkan Komponen ke Skema:
- Cari dan tambahkan komponen seperti memori (RAM atau ROM), decoder, mikrokontroler, saklar, dan LED dari pustaka komponen Proteus.
- Susun komponen-komponen tersebut dalam skema proyek.
-
Menghubungkan Komponen:
- Hubungkan pin output mikrokontroler ke pin input decoder memori.
- Sambungkan output decoder ke input alamat memori.
- Jika perlu, pasang saklar ke pin data input memori untuk input manual.
- Hubungkan LED ke output data memori untuk indikasi visual.
-
Mengatur Konfigurasi Memori dan Decoder:
- Tentukan ukuran dan jenis memori (misalnya, RAM atau ROM).
- Atur decoder memori agar dapat menerima input alamat dan memilih lokasi memori yang tepat.
-
Menulis Program (Jika Menggunakan Mikrokontroler):
- Jika menggunakan mikrokontroler, buat kode untuk mengontrol pengiriman data dan alamat ke memori.
- Kode ini bisa ditulis dalam bahasa seperti Assembly atau C.
-
Menjalankan Simulasi:
- Setelah semua komponen terhubung dan program diunggah (jika ada), jalankan simulasi.
- Amati proses pengiriman data ke dan dari memori, serta cara decoder memilih lokasi memori berdasarkan input alamat.
-
Menguji dan Mengamati Output:
- Gunakan saklar untuk memasukkan alamat atau data yang berbeda.
- Perhatikan LED atau alat ukur lainnya untuk memastikan bahwa memori dan decoder berfungsi dengan baik.
-
Menganalisis Hasil Simulasi:
- Catat hasil simulasi dan analisis apakah perilaku rangkaian sesuai dengan teori yang diharapkan.
- Jika terdapat masalah, lakukan debugging untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan.
5. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja
[Kembali]
Rangkaian Simulasi
1. Memori (RAM atau ROM):
- Memori digunakan untuk menyimpan data dan instruksi.
- RAM memungkinkan pembacaan dan penulisan data, sementara ROM hanya dapat dibaca.
- Setiap lokasi memori dapat diakses melalui alamat tertentu
2. Decoder Memori:
- Decoder mengontrol akses ke lokasi memori tertentu.
- Decoder menerima input alamat dari mikrokontroler/mikroprosesor dan mengaktifkan output yang sesuai untuk memilih lokasi memori.
- Decoder memungkinkan pengaksesan beberapa chip memori dengan alamat yang berbeda.
3. Mikrokontroler/Mikroprosesor:
- Komponen pusat yang menghasilkan sinyal alamat dan data untuk mengakses memori.
- Mengirim alamat ke decoder untuk memilih lokasi memori yang akan diakses.
- Mengirim atau menerima data melalui jalur data.
4. Aliran Data dan Interaksi:
- Mikrokontroler mengirim alamat ke decoder untuk memilih lokasi memori.
- Decoder mengaktifkan output yang sesuai untuk memilih alamat memori yang diminta.
- Data dapat dibaca dari atau ditulis ke lokasi memori yang dipilih.
- Output data atau status dapat ditampilkan melalui perangkat seperti LED.
6. Video Simulasi
[Kembali]
Rangkaian Simulasi disini
Program disini
Video Simulasi disini
HTML disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar